Wednesday, April 2, 2014

Seni Kontemporer; Populer, Tapi Belum Merata

Seni Kontemporer merupakan seni yang dinikmati dengan indera penglihatan, keindahan ragam seni kontemporer tertuang dalam karya seni rupa baik melalui lukisan ataupun pahat yang dibentuk dengan seni kekinian, ragam konsep yang mewarnai karya-karya seni kontemporer banyak dimaknai dengan perspektif-perspektif yang menyentuh aspek sosial dan humanis.

Obyek aspek yang diambil lebih mendekap ruang-ruang rakyat. Seharusnya seni kontemporer lebih banyak dikenal masyarakat, meskipun cukup populer namun pengenalannya belum merata, masyarakat hanya sebatas mengetahui bahwa itu seni lukis tanpa tahu secara mendalam. Ditambah kehadiran seni kinetik yang diharapkan jauh lebih bisa dikenal masyarakat pasalnya seni kinetik merupakan perpaduan dari seni kontemporer dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pelopor dari disiplin seni kontemporer dan kinetict art Indonesia diusung oleh Edwin’s Indonesian Contemporary Art Gallery yang menyajikan karya-karya seni dengan nilai estetika tinggi disajikan melalui karya-karya seni kontemporer dan seni kinetik yang menembus hingga pameran-pameran seni tingkat dunia, gegap gempita lahirnya disiplin seni masih memerlukan respon merata dari masyarakat, agar masyarakat lebih mengenal dan peduli akan karya-karya seni kontemporer yang sejatinya merupakan media bentuk penyuaraan rakyat.

Tuesday, March 25, 2014

Seni Tradisional Ibu dari Seni Kekinian

Sekalipun seni kontemporer ataupun postmodernisme dan modernism merupakan seni-seni baru yang lahir di era globalisasi, sederet kekinian yang mewarnai sepak terjang seni tidak bisa lepas dari seni tradisional, bisa dikatakan mereka lahir dari rahim seni terdahulu yaitu seni tradisional. Seni tradisional juga merupakan sumber dari paham yang ada. Jika ditinjau memang gesekan gravitasinya berbeda dengan seni kekinian, seni kekinian atau kontemporer nama seniman disertakan pada karyanya, seni dipresepsi sebagai semiotika.

Detail seni kontemporer karya seniman-seniman populer bisa kita lihat di Edwin’s Gallery, penggebrak lahirnya Indonesia contemporary art gallery dan kinetict art yang meyuguhkan berbagai macam karya seni kekinian. Seni kekinian atau seni kontemporer memiliki prespektif realita seluruh aspek kehidupan, terutama aspek sosial-politik cenderung lebih banyak diangkat pada seni-seni kontemporer, semiotika menjadi senjata penyuara atas ketidaksetaraan yang terjadi tentunya mewakili banyak pihak yang memiliki presepsi tersebut terutama rakyat. Bisa dikatakan bahwa pembedanya hanya pada sistem dan pemaknaannya, terlepas dari hal itu seni kontemporer atau seni kekinian lainnya tetap tidak bisa lepas dari peran seni tradisional.

Seni tradisional merupakan ibu dari seni-seni baru yang saat ini lahir, dasar dari penerapannya merupakan warisan dari seni tradisional, jadi sekalipun seni-seni baru melahirkan seni-seni lainnya hakikatnya mereka tetap tidak bisa terlepas dari seni tradisonal yang juga harus lebih dihargai perannya yang masih diminati banyak orang.

Wednesday, May 29, 2013

Gandeng Seniman Kenamaan, Edwin’s Gallery di Art Basel Hongkong

Heri Dono :  Narcissism Of The Dono Raurus

Gandeng Seniman Kenamaan, Edwin’s Gallery di Art Basel HongkongEdwin’s Gallery menunjukan karyanya di Art Basel Hongkong 2013, dua seniman kenamaan Heri Dono dan Jumaldi Alfi menjadi karya mengagumkan yang mewakili Edwin’s Indonesian Contemporary Art Gallery ini, 3 karya yang disuguhkan oleh Heri Dono dan 12 karya yang dipersembahkan oleh Jumaldi Afi. Karya keduanya begitu memukau, salah satu karya dari Heri Dono bertemakan Narcissism, dan karya-karya Jumaldi Afi tetap menunjukan kekhasan karya-karyanya tentang konsep diri.

Jumaldi Alfi : Melting Memories - Journey Series #3
Art Basel pertama kalinya diadakan di Hongkong yang bertempat di Hong Kong Convention and Exhibition Center pada tanggal 23 Mei sampai dengan 26 Mei 2013 lalu. Acara yang dihadiri 170 galeri Asia dan Dunia ini merupakan ajang kenamaan yang dihadiri oleh Galeri-galeri kawakan yang mengandeng seniman-seniman kawakan.

Suatu kembanggan pelopor seni kontemporer Indonesia dan seni kinetik atau kinetic art ini bisa berada di tengah-tengah event Art Basel yang merupakan event bergengsi para seniman dunia, dengan karya seni dari seniman yang tak perlu diragukan kemampuannya, eksistensi Edwin’s Indonesian Contemporary Art Gallery patut diapresiasi.

Monday, May 20, 2013

Seni Kinetik Gawangi Sepak Terjang Keberadaan Seni

Bentuk Seni Kinetik

Seni Kinetik Gawangi Sepak Terjang Keberadaan SeniBerbicara tentang seni, pasang surutnya keberadaan seni merupakan fenomena yang sangat menarik. Diawali dengan seni tradisional hingga seni kontemporer, dan saat ini seni kinetik menggawangi sepak terjang keberadaan seni. Di Indonesia seni kinetik sebenarnya telah lama ada, namun pemaknaannya lebih populer dengan sebutan seni instalansi. Minimnya pembahasan seni kinetik secara spesifik, perlu dimaksimalisasikan, dikarenakan seni kinetik merupakan gabungan dari pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.


Pada dasarnya seni kinetik merupakan seni estetika yang memang seharusnya dipahami oleh masyarakat bahwa seni kinetik merupakan fenomena kolaborasi teknologi dan ilmu pengetahuan. Sekalipun seni kinetik merupakan kategori dari seni instalansi. Edwin’s Indonesia contemporary art gallery menyuguhkan seni kontemporer yang tidak hanya dikemas dalam bentuk seni rupa, melainkan seni rupa yang lebih merujuk kepada seni kinetik. Ini merupakan gebrakan demi mempopulerkan keberadaan seni kinetik di Indonesia.


Realisasi seni kinetik sebenarnya telah lama dirasakan masyarakat, namun pemahaman secara spesifik tentang seni kinetik kurang populer bahkan kurang dipahami oleh masyarakat, dikarenakan masyarakat lebih memfokuskan seni instalansi sebagai seni gerak, padahal sejarah dari seni kinetik bisa dilihat kaitannnya dengan sejarah seni rupa.

Wednesday, May 1, 2013

Ajarkan Anak Seni Sejak Dini


Ajarkan Anak Seni Sejak DiniPeran seni bagi kehidupan tentunya merupakan satu kesatuan khusus dari hakikat kemampuan manusia dalam mencerna dan mengolah seni itu sendiri. Hakikat dari seni itu sendiri telah ada sejak manusia dilahirkan. Pembekalan seni terhadap anak di usia dini merupakan langkah yang tepat dalam pengembangan bakat yang dimilikinya atau alternatif yang tepat untuk menggali kemampuan yang dimiliki si kecil.
Kunjungan melalui galeri merupakan pengenalan secara dasar untuk memperkenalkan bentu-bentuk seni dan cara untuk menstimulus ketertarikannya untuk mengeluarkan bakat yang dimiliki anak. Apalagi kecenderungan anak-anak lebih tertarik dan menyukai gambar-gambar. Edwin’s Indonesia contemporary art gallery merupakan galeri yang menyuguhkan seni kontemporer dan seni kinetik yang lebih bisa meningkatkan minat anak untuk belajar tentang seni. Seni kinetik merupakan perpaduan seni dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tentunya, hal ini akan lebih bisa menimbulkan ketertarikan anak terhadap seni.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada dasarnya berpotensi untuk menenggelamkan hakikat seni, maka dari itu dunia seni saat ini sebetulnya lebih memerlukan banyak penerus-penerus para pekerja seni dalam mengembangkan seni melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Serangan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini justru bisa memudahkan seni lebih dikenal masyarakat  dengan melahirkan seni-seni baru tanpa menghilangkan hakikat seni itu sendiri.

Thursday, April 11, 2013

Seni Kontemporer Antimodernisme


Seni Kontemporer AntimodernismeSeni kontemporer yang hakikatnya lahir dari seni tradisional, saat ini mulai dikenal masyarakat luas. Maknanya hampir serupa dengan postmodernisme dalam asitektur, seni kontemporer mulai membentuk seni-seni baru salah satunya seni kinetik yang masih belum populer di masyarakat. Namun, para insan seni sedang gencar-gencarnya mengenalkan kepada masyarakat tentang seni kontemporer dan bentukannya, salah satunya Edwin’s Indonesia contemporary art gallery yang menyajikan seni kontemporer dan bentukannya seni kinetik.
Seni kontemporer merupakan seni yang antimodernisme, perannya sebagai seni kekinian merupakan penolakan terhadap seni rupa modern. Modernisme  memegang teguh kebenaran dan kreativitas. Berbeda dengan seni rupa kontemporer yang dekat kepada masyarakat menyentuh ruang-ruang realita penyuaraan masyarakat atas ketidaksetaraan yang terjadi di kehidupan. Keradikalan dalam penyuaraan yang disampaikan oleh seni lahir dari latar belakang seni tidak bisa lepas dari ruang-ruang ideologi politik, menjadi alat kepentingan ideologi politik, yang pada akhirnya menghakikatkan diri bahwa seni mampu memberikan gambaran realitas kehidupan yang mewakili suara-suara penolakan ketidaksetaraan.
Makadari itu, tak heran seni kontemporer lebih dikenal masyarakat karena perannya yang mampu merefleksikan masa dan prespektif kehidupan yang bertujuan meciptakan perubahan sosial. Jika diibaratkan, seni kontemporer merupakan nafas baru yang mampu memberikan dinamika kesesuaian zaman.